7 Kebiasaan yang Dianggap Sehat Padahal Lebih Buruk daripada Makan Junk Food

Banyak orang yang menghindari makan makanan cepat saji atau junk food karena berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa kebiasaan di bawah ini berdampak lebih buruk daripada junk food.

1. Terlalu banyak olahraga

Olahraga baik untuk kesehatan, jadi banyak yang berpikir bahwa semakin sering melakukannya maka semakin baik. Padahal tidak juga. Ketika olahraga berlebihan, tubuh akan sakit dan pikiran akan terbakar.

“Mulailah dengan cerdas, berolahraga satu jam sehari dan sesuaikan dan tambahkan saat Anda menjadi lebih efisien dan dapat menganggarkannya ke dalam gaya hidup Anda,” kata Marc Lobliner, ahli kebugaran dan pemilik TigerFitness.com dan Carbon Gym.

2. Target fisik tidak realistis

Foto-foto di media sosial sering kali terlihat sempurna sehingga bikin iri. Tapi ketahuilah bahwa foto sempurna itu bisa jadi hasil filter dan editan. Bersikaplah lebih baik pada diri sendiri dan jangan menetapkan harapan yang tidak realistis berdasarkan khayalan. “Rangkul dan cintai perubahan positif. Bertujuan untuk menjadi yang terbaik dan bangga dengan kemajuan Anda,” kata Lobliner.

3. Tidak cukup tidur

“Kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk jika terjadi setiap malam terbukti meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang pada dasarnya menyimpan lemak dan memecah otot,” kata Ralph Esposito, seorang dokter naturopati.

Selain itu, kurang tidur setiap malam membuat orang lebih sulit mengatasi kenaikan berat badan. “Ini pada akhirnya dapat menyebabkan resistensi insulin dan berbagai masalah hormonal lainnya,” kata Esposito.

4. Tidak menghargai siklus tubuh

Wanita dan pria telah dididik sama tentang kebugaran. Padahal kebutuhan wanita dan pria berbeda. “Cara tercepat untuk membuang suasana hati dan kesejahteraan mental bagi seorang wanita adalah memiliki harapan yang sama untuk diri sendiri sepanjang bulan,” kata Dana Bruck, salah satu pendiri brand suplemen untuk perempuan.

Wanita mengalami siklus menstruasi yang membuat hormon selalu berubah-ubah. “Kita perlu memahami cara kerjanya dan menyesuaikan olahraga dan pola makan kita sepanjang bulan,” kata Bruck.

5. Terlalu banyak duduk

Banyak yang bilang duduk terlalu lama risikonya sama besar dengan merokok. Meski ini masih diperdebatkan, tidak cukup banyak bergerak memiliki banyak implikasi buruk bagi tubuh kita.

Esposito memperingatkan bahwa duduk lama, terutama tanpa melakukan latihan stabilitas otot atau latihan mobilitas dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk, nyeri kronis, konstipasi, dan gangguan aliran darah.

“Luangkan waktu sejenak untuk melakukan aliran yoga cepat selama 5 menit setiap 45-60 menit, membuat darah mengalir ke setiap anggota tubuh, sendi dan organ,” katanya.

6. Kurang atau terlalu banyak sinar matahari

Para ahli setuju bahwa sinar matahari sangat penting untuk kesehatan. “Sinar matahari tidak hanya memberi kita sinar UV untuk membuat vitamin D tetapi juga membantu mengatur ritme sirkadian atau jam internal kita,” ujar Esposito.

Namun, terlalu banyak sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar dan meningkatkan risiko kanker kulit. Berjemurlah di bawah sinar matahari, tetapi hindari paparan yang terlalu lama tanpa pelindung.

7. Melewatkan waktu makan

Banyak orang yang melewatkan sarapan karena tak punya waktu, atau melewatkan makan siang maupun makan malam karena ingin menurunkan berat badan. Itu tidak bagus.

“Penelitian telah menemukan bahwa orang yang sarapan setiap hari cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah, sedangkan mereka yang melewatkan waktu makan ini sering memiliki BMI yang lebih tinggi, kadar kolesterol yang lebih tinggi, dan peningkatan risiko diabetes,” kata Connor. Ini sama buruknya dengan efek kebiasaan makan junk food.

EATTHIS.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *